Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 01:18:43【Resep Pembaca】671 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(86)
Artikel Terkait
- BGN beri bimbingan teknis kepada penjamah makanan di Lampung
- SPPG Polda Kalteng salurkan MBG pertama bagi 1.000 penerima manfaat
- Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG
- Dinkes: 83 SPPG di Tangerang mendaftar penerbitan SLHS MBG
- Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya
- Polda NTT rutin cek keamanan menu MBG sebelum didistribusikan
- Sejumlah kalangan sebut peluang pemanfaatan sawit untuk produk UMKM
- BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle
- 56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan
- HMI: MBG dan antikorupsi jadi mesin penggerak ekonomi setahun Prabowo
Resep Populer
Rekomendasi

Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi

Dari lokal ke global, UMKM Indonesia BISA Ekspor (bagian 2)

Gubernur minta kepala daerah tetapkan lokasi pembangunan SPPG 3T

Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang

Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit

Unilever tuntaskan lepas bisnis es krim Rp7 T ke Magnum di akhir 2025

BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG

TikTok Food Fest 2025 Gaet Ribuan Pengunjung, Dorong UMKM dan Promosi Kuliner Nusantara